Jaman dulu radio begitu rame, karena jaman Internet belum murah so hiburan dan informasi masih banyak disiarkan oleh penyiar radio. Termasuk di dalamnya iklan-iklan yang merupakan pemasukan utama dunia penyiaran radio.
Teknologi komunikasi dengan radio bisa dibilang gratis, berbeda dengan Internet yang masih bayar. Sebenarnya radio dan internet ini masih adik kaka dalam hal sarana komunikasi dan informasi.
Kita mengenal Telkomsel, perusahaan yang memanfaatkan jaringan selular. Dari teknologi selular ini maka kita mengenal Internet. Internet bisa diakses setelah handphone kita ada pulsa untuk mengakses internet. apakah langsung? oh tentu tidak, komunikasinya dari GSM per orang akan melalui yang namanya BTS. BTS ini memancarkan gelombang untuk mengkomunikan telpon GSM yang tersebar, dari BTS ke satelit. Satelit ini yang merupakan akses utama ke dunia Internet. Terlihat menggunakan media gelombang untuk berkomunikasi.
Bagaimana dengan radio? Radio ada yang namanya radio pemancar dan ada yang namanya radio siaran. Radio pemancar seperti BTS tingginya antara 10 meter sp 40 meteran. Lebih tinggi lebih bagus akan meningkatkan daya pancar melalui gelombang radio.
Dari pemancar biasanya dipasang alat, berbentuk antena yang dipasang di puncak-puncak BTS. Disambungkan dengan kabel coacial begitu dan di ruangan disambungkan dengan yang namanya repeater. Dari repeater disambung ke ruang siaran, nantinya dari ruang siaran ini si penyiar radio akan ngomong sendiri atau memasang lagu-lagu yang terkirim ke repeater tadi. Jadi fungsi repeater adalah mengkonversi gelombang suara ke gelombang radio. Kualitas dan harga repeater bervariasi, semakin mahal maka semakin kuat memancarkan gelombang radio.
Dari repeater diteruskan ke antena pemancar, yang akan dipancarkan ke seluruh cakupan yang terkaper oleh ketinggian tiang antena ini dan kekuatan memancarkan gelombang dari repeater.
Jika kita menyetel radio, dan menangkap suatu siaran radio misal 102 FM dan pemancar tadi juga (dari repeaternya diset 102 FM) maka terjadilah komunikasi. itu kira-kira komunikasi melalui pancaran gelombang radio. "kelakuan" dari si penyiar akan terdengar di radio masing-masing pemirsa. namun sayangnya komunikasi ini belum dua arah, sebenarnya untuk bisa berkomunikasi dua arah bisa.... yaitu nenambah alat dan radio pemirsa nya. Keliatan komunikasi ini gratis, dan biaya sebenarnya diperlukan hanya pada awal pembuatan menara radio pemancarnya saja. Dan yang plusnya pembelian alat komunikasi biar bisa dua arah.
Kalau TV bagaimana? sama aja seperti radio ini, mengkonversi gambar bergerak melalui repeater.
Berapa biayanya? dengan menara setinggi 40 meter pada umumnya bisa menyiarkan dalam cakupan 3-4 kabupaten. biayanya diluar ruang siaran gak nyampe Rp. 100 Juta untuk membangun sarana komunikasi jenis ini. Untuk pemasangan dari menara sampei bisa siaran memerlukan waktu 1-3 minggu.
Lalu bagaiman Internet bisa diintegrasikan? bisa. Dengan asumsi, BTS nya telkomsel sudah terganti oleh pemancar radio ini, untuk mengkomunikan ke internet bisa menggunakan server yang digabungkan ke server yang terkonek ke menara.
Jadi kesimpulannya, radio, BTS, kabel telepon, fiber obtik, adalah sama-sama media untuk berkomunikasi. Bagaimana dengan GPS Tracking? hampir sama, cuman GPS tracking menggunakan media komunikasi gelombang dengan satelit, bisa pake internet nya Telkomsel dan provider lain, atau dengan gelombang radio yang dipake siaran tadi.
(pengalaman bikin komunikasi radio untuk daerah tahun 2014)
(pengalaman bikin komunikasi radio untuk daerah tahun 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar