Minggu, 28 Februari 2016

Semar Badranaya

Semar banyak sekali namanya, dia punya nama raden Ismaya dan nama lainnya. Banyak cerita tentang Ki semar ini.  Di gramedia banyak buku tentang semar,  terutama yang berduet dengan togog dalam kisah Sabda Palon.

Semar adalah manusia setengah dewa.  Disaat dalam bentuk Dewa semar ini ganteng sekali, di saat dalam bentuk manusia (lihat gambar di bawah).


Asal muasal semar ini tersebut dalam naskah Purwacarita dikisahkan, Sanghyang Tunggal menikah dengan Dewi Rekatawati putra Sanghyang Rekatatama. Dari perkawinan itu lahir sebutir telur yang bercahaya. Sanghyang Tunggal dengan perasaan kesal membanting telur itu sehingga pecah menjadi tiga bagian, yaitu cangkang, putih, dan kuning telur. Ketiganya masing-masing menjelma menjadi laki-laki. Yang berasal dari cangkang diberi nama Antaga, yang berasal dari putih telur diberi nama Ismaya, sedangkan yang berasal dari kuningnya diberi nama Manikmaya. Pada suatu hari Antaga dan Ismaya berselisih karena masing-masing ingin menjadi pewaris takhta kahyangan. Keduanya pun mengadakan perlombaan menelan gunung. Antaga berusaha melahap gunung tersebut dengan sekali telan namun justru mengalami kecelakaan. Mulutnya robek dan matanya melebar. Ismaya menggunakan cara lain, yaitu dengan memakan gunung tersebut sedikit demi sedikit. Setelah melewati bebarpa hari seluruh bagian gunung pun berpindah ke dalam tubuh Ismaya, namun tidak berhasil ia keluarkan. Akibatnya sejak saat itu Ismaya pun bertubuh bulat. Sanghyang Tunggal murka mengetahui ambisi dan keserakahan kedua putranya itu. Mereka pun dihukum menjadi pengasuh keturunan Manikmaya, yang kemudian diangkat sebagai raja kahyangan, bergelar Batara Guru. Antaga dan Ismaya pun turun ke dunia. Masing-masing memakai nama Togog dan Semar.

Semar adalah manusia yang paling bijak yang pernah ada (dunia wayang, jaman dahulu) pada jamannya.  Dalam beberapa kisah, jika ada kekacauan yang sulit diatasi, dengan mendatangkan Ki Semar semuanya pasti selesai.  Makanya dengan adanya wayang, si Juru wayang suka menyampaikan sifat kebijaksanaan lewat Ki Semar.  Semar ditakutin sama musuh karena mempunyai senjata nomor satu.  Walaupun begitu, dalam kehidupan sehari-hari beliau ini bersahaja, rendah diri dan tidak suka mempamerkan kalau dia itu powerman (anak dewa, ganteng, dll).  Ki semar sering menguji wanita dengan menunjukan jati dirinya baik jati diri asli (ganteng) atau jati diri samaran (gendut).

Tokoh semar ini ada tidak begitu aja (asal ada), tetapi ada unsur pesan tersembunyi dari tingkah lakunya yang baik dan bijaksana.  Pesan ini bagus, terutama untuk para pimpinan yang perlu poweritas dan kebijaksanaan.

Buku-buku yang beredar tentang mas Semar dengan beberapa penulis (bukan pengarang) seperti :



Sumber sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Semar
http://prasetyod168.blogspot.co.id/2012/10/cerita-dan-asal-usul-semar-dan-togog.html
https://kariyan.wordpress.com/siapa-semar/
http://djerugangsiji.blogspot.co.id/2013/06/kisah-asal-mula-petruk-gareng-bagong.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar